Ibadah sering dijadikan sebagai tujuan utama seorang pengusaha muslim dalam merintis kegiatan bisnisnya. Cita-cita mereka bila bisnisnya lancar akan memenuhi nafkah keluarga, menunaikan haji, berinfak, menyantuni fakir miskin dan anak-anak yatim, bersilaturahim kepada orang tua maupun kerabat dan bentuk amal sholih lainnya yang berkaitan dengan harta. Namun, tidak jarang para pembisnis berubah niat saat mulai memetik hasil bisnisnya, bahkan kedekatannya kepada Allah mulai berkurang, hadir ke taklimnya mulai jarang, aktifitas ibadah mulai kendor, silaturahmi ke orang tua, kerabat dan sahabat mulai terlupakan, sehingga ibadah yang menjadi tujuan utama dalam bisnisnya mulai pudar. Yang ada hanya memikirkan bagaimana menghadapi persaingan bisnis atau bagaimana agar bisnisnya bisa berkembang dan maju pesat.
Untuk menghindari kondisi tersebut, maka para pengusaha muslim harus tetap konsisten dan istiqomah dalam menjaga keikhlasan dalam menjalankan roda bisnisnya. Yakni, dengan cara mengkontrol dari sisi syariat. Karena hal itu merupakan akhlak paling mulia, pondasi dasar dalam bisnis, pilar utama setiap amal shalih, bukti akal cemerlang, cermin kewibawaan, adanya cita-cita yang tinggi, dan hadirnya kebahagiaan.
Allah berfirman dalam Al Qur’an Surat Az Zumar Ayat 2 yang artinya: “Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu kitab (Al Qur’an) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya,”
Untuk menghindari kondisi tersebut, maka para pengusaha muslim harus tetap konsisten dan istiqomah dalam menjaga keikhlasan dalam menjalankan roda bisnisnya. Yakni, dengan cara mengkontrol dari sisi syariat. Karena hal itu merupakan akhlak paling mulia, pondasi dasar dalam bisnis, pilar utama setiap amal shalih, bukti akal cemerlang, cermin kewibawaan, adanya cita-cita yang tinggi, dan hadirnya kebahagiaan.
Allah berfirman dalam Al Qur’an Surat Az Zumar Ayat 2 yang artinya: “Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu kitab (Al Qur’an) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya,”